LUBUKLINGGAU, RAJA KASUS.NET-Imam Senen yang juga merupakan Sekretaris DPRD (Sekwan) Kota Lubuklinggau, angkat bicara terkait dengan rumor mengenai dirinya dikabarkan akan ikut maju di Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pilwako) Lubuklinggau 2024.
Menurutnya, saat ini yang jelas sedang dihadapkan setelah Pileg dan Pilpres. Kemudian sambungnya, dilanjutkan di bulan November 2024 yakni perhelatan Pilkada yang sudah di jadwalkan dari KPU.
"Melihat dari bermunculan yang ingin mencalonkan sebagai Wali Kota mungkin Wakil Wali Kota, itu pada prinsipnya sebagai warga masyarakat wajar-wajar saja ketika memang ada peluang untuk mengikuti perhelatan itu," kata Imam Senen pada Rabu, 13 Maret 2024.
Ia mengatakan, siapapun orangnya, sebagai warga negara Indonesia apalagi berdomisili di Kota Lubuklinggau berhak untuk mengikuti kompetisi ketika nanti akan dilaksanakannya Pilkada di November 2024 yang akan datang.
"Nah terkait bermunculannya mungkin baleho, mungkin suara-suara dan sebagainya baik itu tampil di media dan sebagainya, ini nawaytu (niat) orang perorangan," jelasnya.
"Tinggal lagi bagaimana tanggapan dan respon masyarakat. Dalam artian masyarakat tahu persis bagaimana mungkin terkait trek rekornya atau riwayat daripada yang bersangkutan di masyarakat sidah lebih tahu," bebernya.
Kemudian kata Imam Senen, bila dirimya ditanya apakah akan ikut dalam Pilwako Lubuklinggau, ia mengaku selaku ASN akan menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai ASN.
"Yang pastinya saya ini sebagai ASN pensiunnya insya Allah di bulan November 2024. Oleh karena itu tidak neko-neko kalau ASN ini ya fokus dulu menyelesaikan tugas-tugasnya sebagai ASN," ungkapnya.
"Tapi apapun itu tergantung respon masyarakat. Siapa tahu kalau memang masyarakat menghendaki ya apa salahnya ketika memang sesuai dengan prosedur dan aturan. Tapi kalau keinginan untuk maju mungkin seluruh anak bangsa ketika memang ada kesempatan, ada peluang, ada keinginan. Tapj khusus untuk saya, saya masih fokus untuk menyelesaikan tugas-tugas sebagai ASN," terangnya.
"Itu yang paling utama. Jadi apapun dilihat oleh masyarakat mungkin saat ini sudah mulai suhu politik itu berkenbang dengan sendirinya. Ini dinamis dalam artian suatu saat ada nilai plus tapi ada nilai kurangnga juga. Yamg pastinya kalau kita ini bukan orang partai, bukan orang poltik dan tidak berpolitik," pungkasnya. (Toni/Adv)